SEJARAH DIASPORA JAWA
Kata diaspora berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti penyebaran atau penaburan benih. Diaspora kemudian mengalami perluasan makna menjadi satu istilah untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran penduduk dan budaya mereka.
Javanese Diaspora atau Diaspora Jawa dapat diartikan sebagai keturunan Jawa yang tinggal di luar wilayah asal etnis suku Jawa yang masih tetap mempertahankan adat istiadat budaya Jawa. Diaspora Jawa secara luas dapat juga berarti sebagai siapapun yang memiliki jiwa dan rasa keterikatan terhadap tanah Jawa, filosofi Jawa dan kebudayaan Jawa.
Sejarah mencatat bahwa bangsa Jawa menyebar ke penjuru Nusantara maupun ke seluruh dunia sejak beratus tahun yang lampau dengan latar belakang yang beragam. Mereka mengembara ratusan bahkan ribuan mil meninggalkan tanah Jawa, menempati sudut-sudut dunia untuk mencari penghidupan yang lebih baik, atau dapat juga karena alasan-alasan lain.
Orang-orang Jawa menyebar merata di berbagai pulau di Nusantara. Mereka merantau ke banyak daerah di Indonesia jauh sebelum jaman penjajahan Belanda. Pada masa kolonial, pemerintah Hindia Belanda memberlakukan pengiriman tenaga kerja dan program transmigrasi keluar Jawa. Program transmigrasi dilanjutkan setelah kemerdekaan Indonesia.
Orang-orang Jawa juga menyebar ke banyak negara di berbagai belahan dunia. Sekitar 75.000 jiwa etnis Jawa saat ini menetap di Suriname. Mereka adalah keturunan pekerja Jawa yang dikirim pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1890 hingga 1939.
Menjelang kemerdekaan Suriname tahun 1975, terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran (eksodus) dari Suriname ke luar negeri. Penyebabnya adalah panasnya situasi politik dan ketegangan hubungan antar etnis sejak kampanye pemilihan umum tahun 1973. Lebih dari 25.000 orang Jawa asal Suriname pindah dan menetap di Belanda, Guyana Perancis dan di daerah sekitar Suriname.
Orang Jawa Suriname yang menetap di Belanda saat ini diperkirakan berjumlah 30.000 sampai dengan 35.000 jiwa.
Sama halnya dengan Suriname, sejak 1896 hingga 1949 ribuan pekerja Jawa dikirim ke Kaledonia Baru. Saat ini kurang lebih 7.000 orang masih tinggal di negera yang terletak di Samudera Pasifik ini.
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Srilangka sebagai negera yang relatif dekat dengan Indonesia juga tercatat sebagai daerah tujuan orang Jawa merantau. Meskipun saat ini jika bicara tentang etnis mereka sudah melebur dengan etnis lokal, namun sebagian dari mereka masih merasa dirinya sebagai keturunan Jawa.